Sabtu, 26 Februari 2011

Mengenal Kerajaan Inca dan Machu Picchu (Gunung Tua)


Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang sekarang adalah Peru dari 1438 sampai 1533. Inka disebut sebagai peradaban "pra-Columbus, artinya sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Columbus. Selama periode tersebut, Inka menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat yang berpusat di pegunungan Andes hingga 1533, saat bangsa Spanyol menyerbu negeri itu. Atahualpa yang merupakan raja Inka terakhir, disebut juga dengan istilah Sapa Inca, tewas terbunuh oleh penjelajah Spanyol yang bernama Francisco Pizarro, yang juga menandai awal masa berkuasanya Spanyol di daerah tersebut.

Kerajaan Inka terdiri atas empat suyu. Bahasa resmi kerajaan adalah bahasa Quechua, walaupun ada sekitar 700 bahasa lokal yang digunakan. Suku Inka melakukan pemujaan atas dewa-dewa, dengan Inti sebagai dewa matahari yang merupakan dewa terdepan.
Ibukotanya ada di Cuzco, atau Qosqo, di selatan Peru.

Machu Picchu (Gunung Tua) adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
Machu Picchu (Peru) : the lost city of Incas

Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya pada 1911.

Tempat ini sangatlah tersembunyi dan tertutup oleh lebatnya Vegetasi tumbuh-tumbuhan disekitarnya. Bangunan menakjubkan yang terletak di Gunung Andes Peru, relatif selama beratus-ratus tahun tidak pernah terusik oleh kehadiran manusia. Bingham sendiri pernah berkata"Bisa menemukan Machu Picchu sama halnya dengan menemukan sebuah peradaban baru dimuka bumi". Salah satu Media Amerika Serikat menyatakan bahwa Machu Picchu merupakan bangunan yang paling penting dan yang paling terpelihara didunia.

Bagian yang mengagumkan dari Machu Picchu ada pada kontruksi tembok batu raksasanya. Berbeda dengan Borobudur yang disusun dari batu mayoritas berbentuk kotak dan teratur rapi, tembok Machu Picchu dibuat dari batu granit seberat 50 ton yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda.

Bahkan, tidak ada rongga sedikit pun antara satu batu dan batu lain. Para ahli arsitektur menduga, suku Inca menggunakan teknik dry stone untuk membuat tembok raksasa. Teknik ini tidak menggunakan bahan material apapun untuk merekatkan batu. Batu hanya diatur tak beraturan seperti main puzzle, tetapi rapi karena batu-batu itu seperti dipotong agar pas satu sama lain. Cara Inca memotong batu-batu masih menjadi misteri sampai sekarang. Bahkan, batu-batu itu juga tampak seperti dipoles karena permukaannya yang mulus.


Pasalnya, pada zaman teknologi modern seperti sekaran ini saja perlu waktu berjam-jam untuk memotong satu batu granit. Itu pun harus pakai alat potong khusus. Saking canggihnya bangunan dan tembok batu Machu Picchu, orang-orang yang membangun Machu Picchu dianggap sebagai tukang batu yang terbaik di dunia.

Peradaban Inca yang canggih dan sebagian besar masih menjadi misteri-termasuk misteri musnahnya peradaban Inca ini yang membuat Pemerintah dan masyarakat Peru ngotot untuk menelusuri dan meminta kembali semua artefak yang hilang dibawa lari keluar dari Peru. Bahkan, Presiden Garcia bersedia mengeluarkan biaya sebesar apa pun untuk mengembalikan semua artefak warisan budaya Peru asalkan jual beli ilegal artefak Peru di pasar gelap bisa dihentikan.